Tuesday, March 25, 2008

Honda's Strategy


Triggered by Japan’s condition in the postwar era – when the gasoline was in short supply, Soichiro Honda, one of the youngest Japanese entrepreneurs, came up with the idea of fitting an engine to a bicycle. Started with small plant in Hamamatsu, Honda established Honda Technical Research Institute in 1946. In 1948, Honda Motor Company was established with the capital of 1 million yen.

Critical Issues
There are three critical issues. First, Honda’s financial problems were solved in a unique way. Second, Honda established its production facilities in United States. Third, the single currency of Europe will affect to the automotive industry, yet, Honda should come up with new strategy.

Analysis
Honda’s financial problems were solved in a unique way. Fujisawa, the head of finance and marketing, allocated production to those who could pay in advance and began weeding out slow paying distributors and dealers. This approach could be decided as a high-risk decision that has been taken by Honda. But this financial approach and the market for the “Cub” boomed, took Honda moved into large volume manufacturing and became the strongest motorcycle dealer network in Japan.

The success of Super Cub in the late of 1950s had brought Honda and Fujisawa thought to pursue the world market actively. Honda executives regarded Europe and Southeast Asia as the best market to target, since America were so tied to automobile and held an unattractive image of motorcycles and their riders. But Fujisawa was thinking that America preferences might set trends for the rest of the world, so they decided to target the U.S.
The decision to target the U.S. as a major investment outside the country at that time was right. By that time, the company had made significant inroads into the U.S. automobile and motorcycle markets by exporting from Japan, so the United States seemed the natural choice. In addition Honda saw the establishment of U.S. manufacturing facilities as a hedge against a rise in the value of the yen and any future trade disputes between Japan and United States.
The euro affects every company selling, manufacturing or operating in Europe, including in the automotive industry. The single currency in Europe will have a strong positive impact on the European economy. The European economy will be more stable, and there will be a trend that the pricing in Europe will be lowering. In automotive industry, the market will be more competitive because the economic barrier within countries in Europe will be reduced. Because of these reasons, Honda should also consider new strategy to deal with euro. To benefit from this situation, Honda should invest heavily in Europe. Honda should serve the local market of Europe from within the country. There is a phenomenal change with the formation of euro, the prices have gone down which is an opportunity for Honda since it has a low cost production as one of its strengths.
Conclusion
In term of solving the financial problem, Fujisawa had done the risky way, by allocating production to those who could pay in advance while weeding out slow paying distributors and dealers. The decision to invest heavily in America was right, because successfulness in America might set trends for the rest of the world. And last thing, to deal with single currency in Europe, Honda should invest more in Europe.

Monday, March 24, 2008

Hasil Karya Key

Untuk menumbuhkan kreatifitas seorang anak, tentunya banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat anak tersebut untuk menyenangi menggambar. Begitu halnya yang kulakukan, melihat anak saya, Key, kelihatannya senang menggambar, maka saya masukan ia untuk ikut les gambar di Global Art. Beberapa karyanya bisa dilihat disini:

Kepiting

Kelinci
Lumba-Lumba
Rumah, Rumah Pohon, Mesjid dan Garasi


Key Pramudia, bangga dengan gambarnya

Mudah-mudahan dengan kreatifitas yang tumbuh, juga akan menumbuhkan kekuatan visualisasi yang baik, visi yang besar dan memiliki jiwa yang empathy.

Tuesday, March 18, 2008

Leadership Role


Tahun 2005, Stephen R. Covey menambah karakter ke delapan sebagai dimensi baru dalam mewujudkan pemahaman mengenai pribadi yang utuh. Karakter kedelapan memberi pola pikir dan perangkat keahlian untuk secara terus menerus menggali potensi yang ada di dalam diri manusia melalui semua peran dalam 4 Peran Kepemimpinan :

Pertama, Panutan atau menyajikan keteladanan (individu, tim). Menjadi panutan mengilhami timbulnya kepercayaan tanpa memintanya. Jika orang hidup dengan prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam karakter ke-8, kepercayaan, pengikat kehidupan ini, akan tumbuh dengan subur. Kepercayaan akan muncul kalau kita memang layak dipercaya. Secara singkat, mejadi panutan menghasilkan kewibawaan moral pribadi.

Kedua, Perintis. Merintis jalan menciptakan keteraturan tanpa perlu memaksakannya. Hal ini berarti bahwa jika orang mengaitkan identitas mereka dan terlibat dalam pembuata keputusan-keputusan strategis, khususnya mengenai nilai-nilai yang dipegang serta tujuan-tujuan prioritas tertinggi, mereka akan mengalami keterkaitan emosional. Manajemen dan motivasi merupakan urusan di dalam diri. Orang tidak perlu lagi diatur-atur dan dimotivasi dari luar. Merintis jalan menghasilkan kewibawaan moral visioner.

Ketiga, Penyelaras. Menyelaraskan struktur, sistem, dan proses merupakan perwujudan dari upaya untuk memupuk organisasi dan semangat kepercayaan, visi, dan pemberdayaan. Menyeleraskan menghasilkan kewibawaan moral yang dilembagakan.

Keempat, Pemberdaya. Memberdayakan adalah buah dari ketiga peran yang lain – menjadi panutan, merintis jalan, dan menyelaraskan. Peran ini membebaskan potensi manusia tanpa memerlukan motivasi eksternal. Memberdayakan akan menghasilkan kewibawaan moral budaya.

Monday, March 17, 2008

Cita-cita Nusantara Darmawangsa

Dari catatan sejarah diperoleh bahwa sebenarnya wawasan nusantara telah mulai dirintis paling tidak sejak jaman kekuasaan Raja Mdang, Darmawangsa Tguh yang memerintah tahun 985-1006. Kerajaan Mdang adalah Kerajaan Mataram Hindu setelah pusat kerajaan dipindahkan dari Jawa Tengah ke lembah Kali Brantas, Jawa Timur oleh Pu Sindok, moyangnya wangsa Isyana. Darmawangsa Tguh bercita-cita menguasai Nusantara dimulai dengan menaklukkan Jawa, Bali dan kemudian kerajaan di pantai barat Kalimantan dan Maluku. Upaya terberatnya adalah menaklukkan kerajaan besar Sriwijaya. Maka pada tahun 1006 beliau menyerang Sriwijaya namun tidak berhasil dan tidak berapa lama mendapatkan serangan balik dari Sriwijaya yang bersekutu dengan kerajaan Wurawari yang diperkirakan kerajaan kecil di Jawa Tengah. Istana dikepung dan dibakar dan Darmawangsa tewas di dalamnya. Darmawangsa telah menunjuk penggantinya, Airlangga, beliau termasuk bangsawan yang selamat tetapi beliau masih kecil, baru 16 tahun, dan atas perlindungan Narottama beliau diungsikan di partapaan para resi di Wonogiri.

Setelah itu ada kekosongan kekuasaan dan daerah-daerah dikuasai oleh para panglima perang, hingga Airlangga naik tahta pada tahun 1019, dan mendirikan Kerajaan Kahuripan dengan pusat di Kediri. Pada mulanya Airlangga masih diliputi ketakutan terhadap Sriwijaya hingga membangun kerajaan secara diam2, dengan wilayah semula terbatas kira-kira seluas Kediri saja dan pelan-pelan meluas hingga seluruh Jawa Timur pada tahun 1030. Kemudian Sriwijaya pun
mulai memberikan pengakuan. Sementara itu pada tahun 1025, Sriwijaya habis diserang oleh Rajendra Cola, Raja Cola, di India Selatan. Setelah serangan itu maka Raja Sriwijaya pada waktu itu melunak dan mengajak konsinyasi dengan Jawa bahwa kedua belah pihak mengakuai keunggulan masing-masing. Sriwijaya berkuasa atas wilayah Nusantara bagian barat dan Kahuripan berkuasa atas Nusantara bagian Timur. Bahkan Sriwijaya pun memberikan Airlangga seorang putri yang dijadikan istrinya.

Kertanegara Menghadapi Kubilai Khan dengan Persekutuan Suci Nusantara Dan Drama Pembentukan Majapahit

Setelah babad Kediri sejarahnya berakhir pada 1222 dan diganti oleh babad Singasari, raja terbesarnya adalah Kertanegara yang memerintah pada 1254-1292. Pada jaman Kertanegara inilah Kubilai Khan yang menguasai sebagian besar dunia mengirimkan utusan yang dipimpin Meng Chi meminta agar Kertanegara takluk di bawah maharaja Kubilai Khan namun Kertanegara menolak bahkan melukai muka utusan China itu.

Setelah Meng Chi terusir dari Singasari, Kertanegara telah memperhitungkan akan serangan pembalasan China maka beliau mengadakan persekutuan dengan kerajaan2 Nusantara Timur dan dengan Sriwijaya. Yang dinamakannya persekutuan suci. Pada tahun 1286 beliau mengirimkan Ekspedisi Pamalayu yaitu mengirimkan patung Amoghapala kepada Raja Sriwijaya sebagai lambang perdamaian dan ikatan persekutuan suci Nusantara untuk menghadapi serangan balik Kubilai Khan. Karena politik Kertanegara terlalu berorientasi ke luar maka ada rongrongan politik dari dalam dan meletuslah pemberontakan Jayakatwang yang menewaskan Kertanegara.

Kemudian seorang bangsawan Singasari, Raden Wijaya atas nasihat temannya, Bhupati Madura, Aria Wiraraja menyatakan tunduk pada Jayakatwang maka diberikanlah tanah perdikan di Tarik. Sesuai dugaan bahwa serangan balik Kubilai Khan datang pada tahun 1293, namun Raja Kertanegara yang dulu mempermalukan China telah gugur. Raden Wijaya mengajak serdadu China yang dipimpin Admiral Ji-Ko-Mu-Su untuk bersekutu menyerang raja dan saling setuju maka dengan mudah Jayakatwang dikalahkan.

Kemudian atas alasan perdamaian pasukan China dipecah-pecah menjadi pasukan kecil, dan tiba saatnya balik diserang oleh pasukan Raden Wijaya yang membuat pasukan China sebagian besar tewas dan sisanya lari tunggang-langgang kembali ke negerinya. Raden Wijaya kemudian bertahta dan berdirilah kerajaan Majapahit hingga mencapai jaman keemasan pada era raja Hayamwuruk dan Mapatih Gajah Mada dengan wilayah kurang lebih seluas wilayah Indonesia sekarang ditambah Semenanjung Malaka.

Maka wilayah Indonesia sebenarnya oleh nenek moyang kita telah dipersatukan baik oleh perdagangan maupun oleh politik. Dibutuhkan waktu 350 tahun untuk mencapai cita-cita agung Darmawangsa, yang tercapai untuk sementara waktu oleh Majapahit pada jaman kekuasaan Hayamwuruk dan butuh kira-kira satu milenium, seribu tahun kemudian untuk terbangunnya Republik Indonesia, dengan wilayah dari Sabang sampai Merauke. Kita percaya pidato politik Bung Karno dengan pernyataan yang sering diulang, “Bangsa Indonesia bukan bangsa tempe, Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang besar”.

Catatan :
  • Pada jaman kuno milenium pertama masehi telah terjadi hubungan dagang antara Maluku, Kalimantan dengan Jawa dan Sumatra untuk dibawa ke China, India, Parsi, Arab dan terus ke Eropa jadi pada masa itu Nusantara telah aktif dalam perdagangan internasional
  • Ayah Airlangga adalah Udayana (Darmodhayana), seorang Raja Bali dan ibu Airlangga adalah Mahendratta (Cucu Pu Sindok)
  • Bung Karno, Ibu berdarah bangsawan Bali dan Ayah berdarah bangsawan Majapahit
  • Gajah Mada berasal dari Bali kalau menurut kitab klasik Bali, Usana Jawa tapi dalam Pararaton dan Negarakertagama asal-usul Gajah Mada tidak jelas

(dari seorang kawan: M Yusron, milis Sekar DPD-CO)

Sunday, March 16, 2008

Sejarah Bangsa Indonesia: Kebesaran Sriwijaya


Ini dongeng bukan sembarang dongeng, tetapi dongeng yang ilmiah, ada bukti-bukti sejarahnya. Dan juga dongeng tentang romantika kejayaan masa lampau yang megah yang pernah dicapai nenek moyang kita di masa lalu yang jauh. Semoga dengan sejarah kebesaran nenek moyang kita ini, maka akan tersirat pada hati kita, bahwa kita adalah bangsa yang besar. (sumbernya: South East Asia History, karangan DGE Hall).


  1. Seorang raja muda Khmer (Sekarang Kamboja) tanpa memperhitungkan akibatnya telah membual dengan menyatakan keinginannya menyantap kepala Maharaja Sriwijaya di piringnya. Bualan itu sampai pada telinga Maharaja, yang kemudian menanggapinya dengan melakukan serangan yang mengejutkan atas ibukota Khmer dan kemudian menawan Rajanya dan memenggal kepalanya. Sambil membawanya pulang beliau membalsemnya dan mengirimkan kembali dalam kuali sebagai peringatan kepada pengganti raja itu.
    Sebuah prasasti di Khmer pada masa belakangan menyebutkan bahwa Jayawarman II sebelum naik tahta telah mengunjungi Jawa. Jelasnya Jayawarman II adalah raja yang ditunjuk Sriwijaya sebagai pengganti raja yang dihabisi oleh Sriwijaya tersebut yang sebelumnya dibawa ke istana Syailendra untuk mengabdi dan dididik agar jangan mengulangi perbuatan raja yang dipenggal kepalanya tadi.
    Cerita ini terjadi pada tahun 851, jaman keemasan Sriwijaya saat Sriwijaya juga berkuasa atas Sumatra dan Jawa Tengah dengan bukti kemakmuran dan kemegahan yang tak terbantah yaitu telah membangun monumen paling indah, Borobudur. Cerita ini dituliskan oleh orang Arab bernama Abu Zaid Hasan, dari cerita pelayaran seorang pedagang bernama Sulayman.

  2. Pada tahun 671 seorang pendeta budha dari negeri China bernama I Tsing dalam perjalanannya ke India dia mampir ke Srivijaya untuk belajar tata bahasa sanskerta, betapa pentingnya Sriwijaya waktu itu. Dia mengatakan di Sriwijaya ada lebih dari seribu pendeta. Setelah tinggal selama 6 bulan di Sriwijaya dia bertolak ke Nalanda, India untuk belajar di Universitas Budha mempelajari Mahayana, selama 13 tahun di sana. Kemudian pada tahun 685 kembali ke Sriwijaya untuk menterjemahkan teks Budha ke dalam Bahasa China dan menyusun buku memoarnya yang makan waktu 4 tahun di Sriwijaya. Pada tahun 689 karena kebutuhan alat tulis dan pembantu maka I Tsing bertolak ke Kanton dan kembali ke Sriwijaya dengan 4 orang teman untuk merampungkan memoirnya yang akhirnya diselesikan pada 692 dan pada 695 ia kembali ke China.

  3. Pada tahun 1005 seorang raja Sriwijaya membangun Vihara di Negapatam, pantai Timur India, dan Raja Chola, menghadiahkan hasil pajak tahunannya sebuah tempat bagi para saudagar Sriwijaya untuk singgah, berdiam dan memuja. Hal ini menunjukkan pada waktu itu sudah intensif hubungan dagang antara Sriwijaya dengan India. Pada era bersamaa ada sebuah catatan China yang mengatakan bahwa pada masa itu hidup Seorang reformis Agama Budha di Tibet bernama Atisa yang mengatakan telah belajar di Sriwijaya dari tahun 1011 sampai dengan 1023 pada seorang mahaguru Dharmakirti namanya, seorang kepala kuil Budaha di Sumatra. Dalam biografi Atisa disebutkan Sumatra merupakan pusat terbesar agama Budha dan Dharmakirti sarjana terbesar pada masa itu.

Catatan :

  • Dalam catatan arab nama Kerajaan Sriwijaya dikenal dengan Kerajaan Zabag karena bandar utamanya berada di Muara Sabak di Sungai Batanghari

  • Dalam catatan China nama Sriwijaya dikenal dengan Che-Li-Fo-Che dan pusat kerajaannya di Pa-Len-Fong (Palembang)

  • Universitas tertua di Dunia adalah Academia (Universita yang didirikan oleh Filsuf Yunani bernama Plato) dan kemudian Leichon/ Liceum (Universitas yang didirikan Aristoteles, murid Plato yang paling cemerlang) keduanya pada abad ke III SM baru kemudian disusul oleh Universitas Nalanda yang mengajarkan teologi agama Budha pada abad ke V M.

  • Pada jaman kuno Universitas tertua yang tercatat adalah Universitas di Yunani, Universitas Nalanda India, kemudian Universitas Gundisapur di Iran dan Universitas Alexandria di Mesir, Universitas Maroko baru setelah renaisance di Eropa ada Universitas Bologna, Universitas Pisa di Italia, Universitas de Paris di Perancis dan Universitas Oxford, Universitas Cambridge, di Inggris, Jerman dan Amerika baru menyusul kemudian.

(dari seorang kawan: M Yusron, milis Sekar DPD-CO)



Friday, March 14, 2008

Karakter Pembangun Kemenangan

Masih ingatkah buku 7 Habits of Highly Effective People karya legendaris dari Stephen R. Covey? Buku tersebut sudah lama saya baca, mungkin waktu saya kuliah. Belakangan ini, saya expose lagi buku tersebut, ternyata buku tersebut masih memiliki "power" buat saya. Apalagi dengan tambahan "the 8th Habit"-nya, kayaknya Stephen R. Covey benar-benar maestro di dunia motivasi. Disini, saya tulis lagi rangkuman dari 7 Habits. Buat reminding character motivasion kita. The 8th Habitnya nyusul di posting berikutnya ya...


7 Habits

Tujuh karakter pembangun kemenangan dijabarkan oleh Stephen R. Covey. Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Eefektif merupakan esensi perwujudan dari upaya kita untuk menjadi seseorang yang seimbang, utuh, dan kuat, serta menciptakan sebuah tim yang saling melengkapi berdasarkan rasa saling menghormati. Hal ini adalah merupakan prinsip-prinsip dari karakter pribadi.



7 Habits of Highly Effective People
Source by Stephen R. Covey

Character 1 - Proactive

Menjadi proaktif adalah sesuatu yang lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Proaktif berarti menyadari bahwa kita bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip dan nilai, dan bukan berdasarkan suasana hati atau kondisi di sekitar kita. Orang-orang yang proaktif adalah agen-agen perubahan, dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak menjadi reaktif; mereka memilih untuk tidak menyalahkan orang lain.

Character 2 – Start from the End

Individu, keluarga, tim dan organisasi membentuk masa depan mereka dengan terlebih dahulu menciptakan sebuah visi mental untuk segala proyek, baik besar maupun kecil, pribadi atau antarpribadi. Mereka tidak sekedar hidup dari hari ke hari tanpa tujuan yang jelas dalam pikiran mereka. Mereka mengidentifikasi diri dan memberikan komitmen terhadap prinsip, hubungan, dan tujuan yang paling berarti bagi mereka.

Character 3 – Put First thing first

Mendahulukan yang utama berarti mengatur aktivitas dan melaksanakannya berdasarkan prioritas-prioritas yang paling penting. Apa pun situasinya, hal itu berarti menjalani kehidupan dengan didasarkan pada prinsip-prinsip yang dirasakan paling berharga, bukan oleh agenda dan kekuatan sekitar yang mendesak saja.

Character 4 – Think Win Win

Berpikir menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang berusaha mencari manfaat bersama dan saling menghormati di dalam segala jenis interaksi. Berpikir menang-menang adalah berpikir dengan dasar-dasar Mentalitas Berkelimpahan yang melihat banyak peluang, dan bukan berpikir dengan Mentalitas Berkekurangan dan persaingan yang saling mematikan. Karakter ini bukanlah berpikir secara egois (menang-kalah) atau seperti martir (kalah-menang). Karakter ini adalah berpikir dengan mengacu kepada kepentingan “kita”, bukan “aku”.

Character 5 – Effective Communication

Effective Communication yang dimaksud adalah berkomunikasi dengan empathy; berusaha memahami dulu, baru kemudian berusaha dipahami. Jika kita mendengar dengan maksud untuk memahami orang lain, dan bukan sekedar untuk mencai celah untuk menjawab, kita bisa memulai komunikasi dan pembentukan hubungan yang sejati. Peluang-peluang untuk berbicara secara terbuka dan untuk dipahami kemudian akan datang secara lebih alamiah dan mudah. Berusaha untuk memahami memerlukan pertimbangan matang; berusaha untuk dipahami memerlukan keberanian. Efektivitas terletak pada menyeimbangkan atau menggabungkan keduanya.

Character 6 – Synergy

Sinergi adalah alternatif ketiga – bukan cara saya, cara Anda, tetapi sebuah cara ketiga yang lebih baik daripada apa yang bisa kita capai sendiri-sendiri. Sinergi merupakan buah dari sikap menghormati, menghargai, dan bahkan merayakan adanya perbedaan di antara orang-orang. Sinergi bersangkut paut dengan upaya untuk memecahkan masalah, meraih peluang dan menyelesaikan perbedaan. Ini seperti kerja sama kreatif di mana 1 + 1 = 3, 11, 111, … atau lebih banyak lagi. Sinergi juga merupakan kunci keberhasilan dari tim atau hubungan efektif mana pun. Sebuah tim yang bersinergi adalah sebuah tim yang saling melengkapi, di mana tim itu diatur sedemikian rupa sehingga kekuatan dari para anggotanya bisa saling menutupi kelemahan-kelemahannya. Dengan cara ini kita mengoptimalkan kekuatan, bekerja dengan kekuatan tersebut, dan membuat kelemahan dari masing-masing orang menjadi tidak relevan.

Character 7 – Sharpen the Saw

Mengasah gergaji berkenaan dengan upaya kita untuk memperbarui diri secara terus-menerus pada empat bidang dasar kehidupan: fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual. Ini adalah karakter yang meningkatkan kapasitas kita untuk menjalankan semua kebiasaan lain yang akan meningkatkan efektivitas kita.


Tiga karakter pertama (Proactive, Start form the End, Put First thing First) akan meningkatkan rasa percaya diri secara signifikan yang berujung kepada kemenangan pribadi (Private Victory). Ketiga karakter berikutnya (Think Win-win, Effective Communication, Sinergy) akan memperbaiki dan membina kembali hubungan tim menjadi lebih solid, lebih kreatif dan mencapai kemenangan publik (Public Victory). Karakter ketujuh, jika dihayati secara mendalam, akan memperbarui enam karakter yang pertama dan akan membuat kita benar-benar mandiri dan mampu untuk saling tergantung secara efektif. Karakter ini memperbarui integritas dan rasa aman seseorang yang berasal dari kedalaman dirinya sendiri (Karakter 1, 2 dan 3) dan memperbarui semangat maupun karakter untuk membentuk tim yang saling melengkapi (Karakter 4, 5 dan 6).

Thursday, March 13, 2008

Benchmark Report: PCCW

PCCW Limited didirikan oleh Richard Li Tzar Kai, anak dari Biliuner Hongking, Li Ka Shing. Pada bulan Agustus 2000, PCCW mengakuisisi Hong Kong Telecom mejadikan PCCW sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Hongkong.

Pada Januari 2003, PCCW membentuk anak perusahaan dengan nama Cascade. Cascade melayani PCCW dalam servis dan operasi network telekomunikasi, dan menyediakan design network infrastruktur, consulting solutions, project management, maintenance dan technical support.

Financial Performance

Tahun 2006, pendapatan PCCW meningkat 14% dari US$ 2,885 pada tahun 2005 menjadi di US$ 3,287. Pertumbuhan ini dikontribusi oleh pertumbuhan TV & Content yang merupakan revenue driver yang baru, dengan pertumbuhan mencapai 71% YoY. Now TV sudah terinstall 758,000 dengan 130 channel, serta memiliki advertising dan interactive service sebagai new revenue stream.

PCCW customer based tumbuh 25% setelah mengakuisisi 100% SUNDAY Asset. Paltform yang digunakan adalah GSM dengan me-launch layanan 3G. Cross platform service: NowTV, Moov, MobileTix, snaap!, EasyWatch, siap untuk menuju integrated services, Quad Play.

Adapun revenue growth diperoleh juga dari anak perusahaan PCCW: CASCADE, Contact Centers dan PCCW Global.

Operational & Strategic Review

Sejak tahun 2006, PCCW intensif untuk melakukan investasi di Quad Play Platform, yang menginte-grasikan empat layanan, yaitu:
  • Fixed Line
  • Broadband (Netvigator)
  • Pay TV (NowTV)
  • Mobile (PCCWMobile)
PCCW telah melakukan strategic partnership dengan CNC China. PCCW telah melakukan akuisisi 50% CNC Broadband China yang memiliki layanan broadband kepada lebih dari 250.000 subscriber di Hanzhou dan Ningbo. Selain itu, PCCW Global telah menandatangani kontrak dengan China Netcom dalam penyelenggaraan 30 Megabyte connectivity antara Hongkong dengan US.

PCCW Global

Keith Wong menjelaskan bahwa saat ini PCCW Global memiliki IP Backbone terbesar di Asia Pasific Region. IP Backbone meliputi 49 node di 18 negara, serta 30 node public Internet Exchange. PCCW memiliki koneksi dengan Jakarta melalui Singtel Singapore.

Adapun Solusi Enterprise yang diprovide oleh PCCW Global meliputi:
  • International Ethernet Private Line (IEPL)
  • International Managed Bandwith Services (IMBS)
  • Serv ice Provider Solution
  • Cellular Backhaul Service
  • IP Transit
  • Hosted PBX
  • MPLS VPN Solutions
  • VoIP Switch Partition (VPS) Service
  • Satellite Solutions
  • IP-VPN
  • Broadband VSAT Service
  • Broadband Global Area Network (BGAN)
  • Mobile Messaging Services
  • Global Audio Conferencing Services.
  • Managed Equiptment Services.
  • Managed Security Services.

PCCW's Integrated Technology Platform

Wednesday, March 12, 2008

Google & Android


Jika kita mendengar berita bahwa Google berambisi menguasai pangsa iklan di Internet, atau menguasai pangsa data center, atau bahkan pangsa peta satelit online, mungkin itu sudah bukan hal baru di telinga kita. Tetapi bagaimana jika yang kita dengan adalah ambisi terbaru Google untuk menguasai pangsa telepon seluler? Tentunya hal ini akan benar-benar menjadi berita baru dari sederetan ambisi Google selama ini.

Google mempunyai alasan cukup kuat untuk melirik pangsa ini, karena perkembangan teknologi telepon seluler sewasa ini sudah bukan merupakan evolusi lagi, melainkan sebuah revolusi. Babak baru dalam dunia telekomunikasi nirkabel ini terus bergulir dengan cepat. Jika sekarang seseorang mempunyai PC di rumah, dan notebook untuk ke kantor atau kuliah, serta berkomunikasi melalui telepon seluler. Maka pergerakkan yang kemudian terjadi sekarang adalah, orang mulai berpikir bagaimana menyatukan semuanya dalam satu genggaman. Sebenarnya hal tersebut telah mulai dipenuhi dengan munculnya PDA/smartphone, di mana seseorang dapat merangkum semua kebutuhan komputasinya dalam satu genggaman. Dan perkembangan inilah yang membuat Google berambisi untuk menguasai pangsa ini.
Sebenarnya niat Google untuk berekspansi ke bidang seluler telah tercium sejak awal tahun 2005 lalu, saat Google mengakuisisi sebuah perusahaan software mobile bernama Android. Pengembang software ini sendiri, saat ini ditunjuk sebagai pengembang Android di Google. Android sendiri dirancang sebagai sebuah software seluler open source berbasis Java, dalam jaringan 3G dengan teknologi GPS.

Namun satu hal yang mengherankan dari Google adalah pada saat peluncuran Android sendiri. Ternyata peluncuran sistem operasi seluler ini digawangi oleh 34 perusahaan software maupun semi konduktor yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance). Jawabannya mungkin tak akan jauh berbeda dengan ekspektasi Google dari industri Internet selama ini, yaitu pangsa iklan. Apa yang membuat Google bersemangat mengembangkan Android ternyata adalah kecenderungan akan berpindahnya minat masyarakat dalam mengakses Internet, dari PC atau notebook ke handphone. Dengan begitu tak pelak lagi semua iklan online maupun belanja online juga akan berpindah ke perangkat genggam ini. Itulah salah satu alasan cerdas Google dalam mengembangkan Android. Google sendiri menyatakan kepada CNET bahwa Android baru akan diluncurkan ke pasar pertengahan tahun 2008 yang akan datang. (source: http://beritanet.com/)


Tuesday, March 11, 2008

Santri Indigo

Internet Goes to Schools (IG2S) program drives not only regular schools but also pesantrens (school of Qur’anic studies) which are now start to realize how important the benefits of communication and Internet. One of the TELKOM’s Corporate Social Responsible is called Santri INDIGO Program. INDIGO means Indonesia Digital Community, which initiated by TELKOM. The aim of Santri Indigo Program is to release pesantren community, especially santri-ers (student of Qur’anic studies) and ustadz-ers (teacher of Qur’anic studies), from Internet unintelligent.

Internet Training for Santri Indigo was held in Pesantren Al-Hamiddiyah, Depok, on 22-23 December 2007 and in Pondok Pesantren Modern Al Ikhsan, Bandung, on 23-24 February 2008.

On the 21st Century, people start to enter the conceptual age, therefore civilization and culture are start to drive into the power of creativity. Together with other digital communities, we hope that the santrie-ers can develop empathy and creativity, thus art and beauty can be created and coloring the world. (source: Tempo, 3rd March 2008)


Santri Indigo Training





Monday, March 10, 2008

Visit ke TANBERG


Tandberg adalah merupakan leading global provider yang menyelenggarakan visual communication products and serices dengan headquarted di New York dan Norway. Tandberg mendesign, mengembangkan dan memarketkan sistem dan software untuk video, voice dan data. Tandberg menyelenggarakan penjualan, support dan value added services di lebih dari 90 negara world wide. Tandberg merupakan perusahaan publik yang dilisting di Oslo Stock Exchange.

Pada tahun 2006, pertumbuhan revenue Tanberg tumbuh 21,6% merupakan refleksi dari pertumbuhan video conferencing industry. Tahun 2006 merupakan tahun “renewed visibiltity” bagi videoconferencing industry, dimana infrastruktur untuk mendukung video sudah dideploy di banyak negara. Demand terhadap video conferencing meningkat seiring pertumbuhan teknologi visual communication.

Natural Communication

Tanberg Vision adalah untuk menyelenggarakan Natural Communication: "making the video experience as natural as having an in-person conversation". Visi ini diharapkan dapat mengembangkan market di tahun 2007, seiringa dengan kemajuan infrastruktur komunikasi – NGN, 3G, dsb.

Strategic Alliances

Tanberg memiliki strategic alliance dengan IP Network Provider, Nortel dan Avaya. Di bidang Video Telephony Solution, Tanberg menggandeng Cisco melalui bundling produk Cisco CallManager 4.0 dengan Tandberg SCCP Video Endpoints. Sedangkan untuk aplikasi Tanberg memiliki strategic alliance dengan IBM dan Microsoft.

Market Position


Tanberg pada tahun 2006 memiliki global market share sebesar 39,7% (revenue) dan 27% (unit yang dijual).

Movi: New Video Conferencing Solution from Tanberg

Pada kesempatan CommunicAsia, Tanberg menampilkan produk/ solusi terbarunya yang disebut Movi. Movi merupakan produk unggulan pada CommunicAsia 2007. Movi adalah server-based video application untuk enterprise market. Movi memungkinkan pengguna PC dengan webcam untuk masuk ke jaringan video conferencing di perusahaannya dan berkomunikasi secara visual dengan rekan kerja dari mana saja selama terhubung dengan internet.

Selain itu, Movi juga merupakan solusi yang baik sebagai banking kiosk solution, yang didesign untuk memudahkan pelanggan bank untuk berkomunikasi secara visual dengan petugas customer service.

Tandberg Management Suite

Satu lagi produk unggulan dari Tandberg adalah Tandberg Management Suite (TMS), yaitu satu platform management untuk seluruh kebutuhan visual communication. TMS menyediakan control dan visibilitas yang lengkap baik untuk onsite maupun remote video system. TMS yang dilengkapi dengan Tandberg Management System cocok sebagai solusi video conferencing yang lengkap bagi kebutuhan enterprise.

Tanberg Management Suite

Wednesday, March 5, 2008

Internet Goes to School (IG2S)

Number of Indonesia’s people is huge, more than 235 million people, surely it is a nation power and also potential market for many products, services and investments. But, in reality, Indonesia is still facing about poverty and stupidity. The starting point of poverty and stupidity is lack of education.

PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM), as a government state own enterprise which focus on developing Information and Communication Technology (ICT), takes responsible to increase the quality of Indonesian people. In TELKOM point of view, smart nation, which will lead to people wealth, is the prerequisite in developing innovation, especially in ICT. Based on this facts, TELKOM launches Internet Goes to School (IG2S) as an initiative to introduce Internet in schools within nation. In this program, students and teachers are introduced to know better about Internet. This program has been being conducted since 1999. IG2S program is always attractive for students. Students learn to communicate using e-mail, mailing list, chatting, browsing, how to use searching engine like Google and Yahoo!, and finally how to create own blog. Furthermore, students will learn to self development and use Internet as a tool to get done their own school’s assignments.

In another hand, many schools in Indonesia have limited budget to provide Internet facility. To overcome this problem, TELKOM provides Speedy SchoolNet, an connection using Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), which will connect all Schools in Indonesia to National Education Network (Jaringan Pendidikan Nasional/ Jardiknas). Jardiknas is built by Departemen Pendidikan Nasional in corporation with TELKOM. Jardiknas connects all Education District Offices within Indonesia. Schools can get educational contents from Jardiknas in term of studying-teaching process and management. TELKOM also gives special discount Internet access for schools up to 40%.

Since it is started, IG2S has been involving thousands of schools, millions of students within Indonesia. TELKOM contribution in achieving Internet awareness on education sector in Indonesia will increasing. And I hope, it will lead to better education for people and also increase people wealth, in general. (source: Tempo, 3rd March 2008)

IG2S Training


TELKOM Web Blog Competition

Sunday, March 2, 2008

Mobile Learning

Kemajuan ICT secara kontinu terus berkembang di dunia Higher Education, menciptakan pengalaman “anytime/ anywhere”. Wireless Network dan Mobile Communication dipasangkan dengan perangkat personal computer (PC/ laptop), menghadirkan pengalaman baru bagi mahasiswa untuk mengakses informasi kampus, dan berkomunikasi baik antar student maupun dengan pengajar. Dengan kemajuan teknologi baik di bidang Wireless Network maupun Mobile Communication, menjadikan 2 remarkable area Future Learning, yaitu: Mobile Learning (M-Learning) dan Wireless Learning (W-Learning). Dalam kurun waktu 10 tahun kedepan, boundary perbedaan antara M-Learning dan W-Learning akan semakin sulit untuk dibedakan (age of convergence).

Untuk melihat perbedaan yang jelas antara M-Learning dan W-Learning maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


Source: Wentzel, Petra, Using Mobile Technology to Enhance Students’ Educational Experiences, ECAR Case Study, 2005




Implementasi M-Learning

Sejak tahun 2003, Coastline Community College (CCC) di Amerika telah menyediakan pengajaran lengkap melalui handheald Pocket PC devices. M-Learning ini digunakan bagi pelajar-pelajar militer di Amerika (http://military.coastline.edu/pocket_ed.htm).


Beberapa universitas di Amerika, memberikan studentsnya iPods yang telah diisi oleh kampus form registrasi, kebijakan kampus, peta, organisasi kampus, jadwal kelas, dan informasi perpustakaan. Mereka menggunakan teknologi MP3 dan Mpeg4 untuk petunjuk informasi kuliah dan rekaman dosen (podcasting)
Organisasi Kampus dan komunitasnya menggunakan M-Learning. American College of Physicians menyediakan konten learning melalui PDA. (http://www.acponline.org/pda/).


Holistic E-Learning System

Holistic E-Learning System mengintegrasikan klasikal, mobile learning dan wireless learning:





Source: Gorgieva, Evgeniya, Angel Smirikarov, and Tsvetazor Georgiev, “A General Classification of Mobile Learning Systems”, International Conference on Computer Systems and Technologies - CompSysTech’ 2005

Secara Umum, advance E-Learning System dikategorikan sebagai berikut:

  • On-campus systems, dimana dapat diakses di dalam lingkungan kampus. Access bisa menggunakan wireless, dengan menggunakan laptop atau tablet PC (W-Learning)
  • Off-campus systems, dimana dapat diakses dari luar lingkungan kampus dengan akses menggunakan pocket size computers (PDA), cell phone atau smart phone, selama device tersebut memiliki kemampuan support wireless communication (GPRS, UMTS, CDMA). Juga memilliki kemampuan untuk mengirim/ menerima SMA yang berisi berita dan pesan penting lainnya dari kampus ke user/ students (M-Learning)

Wah… keren ya. Bagaimana dengan kampus-kampus di Indonesia? Apakah sudah ada yang mengaplikasikan Mobile Learning?